Pengantar Pendidikan
Pengertian
Pendidikan Menurut Para Ahli
Adapun pengertian-pengertian atau definisi pendidikan
menurut pakar dibidangnya antara lain:
1. Prof. H. Mahmud Yunus: Yang dimaksud
pendidikan ialah suatu usaha yang dengan sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan
membantu anak yang bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, jasmani dan
akhlak sehingga secara perlahan bisa mengantarkan anak kepada tujuan dan
cita-citanya yang paling tinggi. Agar memperoleh kehidupan yang bahagia dan apa
yang dilakukanya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa,
negara dan agamanya.
2. Prof. Dr. John Dewey: Menurutnya
pendidikan merupakan suatu proses pengalaman. Karena kehidupan merupakan
pertumbuhan, maka pendidikan berarti membantu pertumbuhan batin manusia tanpa
dibatasi oleh usia. Proses pertumbuhan adalah proses penyesuaian pada setiap
fase dan menambah kecakapan dalam perkembangan seseorang melalui pendidikan.
3. M.J. Langeveld: Pendidikan merupakan upaya
dalam membimbing manusia yang belum dewasa kearah kedewasaan. Pendidikan adalah
suatu usaha dalam menolong anak untuk melakukan tugas-tugas hidupnya, agar
mandiri dan bertanggung jawab secara susila. Pendidikan juga diartikan sebagai
usaha untuk mencapai penentuan diri dan tanggung jawab.
4. Prof. Herman H. Horn: Beliau
berpendapat bahwa pendidikan adalah suatu proses dari penyesuaian lebih tinggi
bagi makhluk yang telah berkembang secara fisik dan mental yang bebas dan sadar
kepada Tuhan seperti termanifestasikan dalam alam sekitar, intelektual,
emosional dan kemauan dari manusia.
5. Driyarkara: Pendidikan diartikan sebagai suatu upaya
dalam memanusiakan manusia muda atau pengangkatan manusia muda ke taraf yang
insani.
Lingkungan
keuarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam lingkungan inilah
anak pertama – tama mendapatkan bimbingan.juga
di katakan lingkungan yang utama, karena sebagian besar dari kehidupan anak
adalah di dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak di terima oleh
anak adalah dalam keluarga. Tugas utama dari keluarga bagi pendidikan akhlak
dan pandangan hidup keagamaan. Sifat dan tabiat anak sebagian besar diambil
dari kedua orang tuanya dan dari anggota keluarga yang lain.
Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Di dunia ini mustahil manusia dapat hidup seorang diri. Manusia akan selalu membutuhkan orang lain dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari. Dalam ilmu sosiologi kita telah pelajari tentang interaksi sosial dan tentang sosialisasi. Di situ dipelajari bahwa hidup seseorang akan terkucil, sendirian, dan menjadi gila jika tidak mampu bersosialisasi dan tidak mau berinteraksi dengan orang lain.
Di samping itu, manusia tidak dapat dipisahkan dari kelompok masyarakat, karena memang manusia sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia selalu berinteraksi dalam hal-hal tertentu dengan masyarakat. Manusia mempunyai naluri hidup bersama dengan orang lain. Naluri hidup bersama itu disebut gregariousness.
Jadi dapat dikatakan bahwa manusia disebut sebagai makhluk sosial (homo socialis) karena selalu berinteraksi dengan manusia lainnya dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari.
Manusia Sebagai Makhluk individu
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, serta unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama. Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing memiliki keunikan tersendiri.
Seorang individu adalah perpaduan antara faktor fenotip dan genotip. Faktor genotip adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor keturunan, dibawa individu sejak lahir. Kalau seseorang individu memiliki ciri fisik atau karakter sifat yang dibawa sejak lahir, ia juga memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan (faktor fenotip). Faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seseorang.
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK RELIGIUS
Secara alamiah, manusia mengakui kekuatan dalam
kehidupan ini di luar dirinya. Ini dapat dilihat ketika manusia mengalami
kesulitan hidup, musibah, dan berbagai bencana. Ia mengeluh dan meminta
pertolongan kepada sesuatu yang serba maha, yang dapat membebaskannya dari
keadaan itu. Naluriah ini membuktikan bahwa manusia perlu beragama dan
membutuhkan Sang Khaliknya. Adapun latar belakang manusia membutuhkan agama
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK BIOLOGIS
Manusia sebagai makhluk biologis maksudnya
manusia membutuhkan makan, minum dan seks layaknya makhluk ciptaan tuhan
lainnya. Akan tetapi, disamping itu manusia juga dibekali akal untuk mengontrol
hidupnya, sehingga selain sebagai makhluk biologis manusia juga sebagai makhluk
ekonomi, politik, hukum, sosial dan psikologi.
Post a Comment